ini cerita petualangannya mas trully, cekidot... Setelah beberapa hari dipenuhi dengan menu berdaging-daging, kemarin siang saya memutuskan untuk jadi vegetarian. Tapi hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Waktu-waktu khusus seperti kemarin. Sebenarnya bukan waktunya yang sangat khusus yang menyebabkan saya rela menjadi vegetarian sesaat. Tempatnya-lah yang amat mendukung seseorang untuk menjadi vegetarian. Menu-menunya spesial. Sambil merayakan farawell party kecil-kecilan, saya bersama seorang kawan yang berencana pindah ke luar kota, sengaja mampir di sebuah rumah makan di daerah Beran. Dia berjanji menunjukkan rumah makan patut dicoba di pinggiran daerah Sleman. Tepatnya Niron, Pandowoharjo, Sleman, Jogja. Namanya Jejamuran. Dari namanya saja, bisa ditebak bahwa rumah makan ini menyajikan menu-menu yang berbahan dasar jamur. Hm... kebetulan sekali, saya termasuk penggemar jamur. Menu yang ditawarkan beraneka ragam. Setelah bingung memilih-milih, akhirnya dengan rakus kami memesan pepes jamur, tongseng jamur, sate jamur, dan jamur goreng tepung. Tak lupa sebungkus keripik jamur. Padahal kami hanya berdua. Awalnya saya ketakutan tak akan bisa menghabiskan jamur-jamur ini, tapi rupanya rasanya lezat. Benar-benar eman untuk disisakan. Petualangan jamur-jamur ini kami awali dengan pepes jamur a la Sunda. Tak terlalu gurih, tapi kenyalnya telur cukup terasa. Pas. Pepes ini menggunakan jamur tiram yang bentuknya mirip dengan daging ayam suwir. Jamur goreng tepung, yang juga menggunakan jamur tiram, tak kalah enak. Renyah dan gurih. Temanku menyarankan sate jamur. Bumbu kacang membuat sate ini beraroma mirip sate ayam. Hanya saja, bila diperhatikan, tak ada rasa ayam. Yang ada hanyalah kenyalnya jamur tiram. Menu terakhir saya adalah tongseng jamur. Amat cocok dengan suasana sore itu yang mendung dan gerimis. Belum lagi udara yang dingin. Tongseng jamur disajikan hangat-hangat dengan asap masih mengepul. Kuahnya merah dan isinya mirip dengan tongseng biasanya. Namun, di tongseng ini tak dapat ditemukan daging. Yang ada, selain sayur-mayur tongseng, justru jamur-jamur merang. Pedas dan manis. Selain menu-menu rakus kami, sebenarnya masih ada beberapa menu lain yang kesemuanya menggunakan bahan dasar jamur. Seperti gudeg jamur dan dadar jamur yang menggunakan jamur Shitake. Sebenarnya kami ingin mencoba semua menu itu, tapi perut juga memiliki keterbatasan Menu-menu yag unik dan menarik. Menu yang bisa membujuk orang untuk mampir dan mencoba. Harganya pun tidak mahal. Untuk satu porsi normal (tidak seperti kami), harganya sedikit bervariasi, sekitar Rp 5.000,- - Rp 10.000,-. Rumah makan ini buka dari jam 7 pagi hingga sekitar jam 6 sore. Keluar dari Jejamuran, berakhir pula lah hari vegetarian saya. Kenyang! (ind) dari http://www.trulyjogja.com |
Saya Menikmati Petualangan Saya, dan Andapun Bisa Menikmati Petualangan Saya... CEKIDOT..... !!!
Kamis, 30 September 2010
Petualangan Kuliner Jamur di Jejamuran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar